Masih di Obscura

Saturday, May 03, 2014

Tulisan lama yang belum sempat terbit...

Kita perlu menyadari tentang hidup hanyalah sementara. Karena waktunya yang memang sempit, sudah sewajarnya kita melakukan hal-hal yang dianggap baik dan berguna bagi dunia ini. Sebenarnya itu juga alasan saya menulis di blog. Agar Anda dapat mengambil pelajaran dari kesalahan-kesalahn saya, maupun dari pengalaman-pengalaman kecil saya. Selain juga, sebagai media aktualisasi diri bagi saya. hehe

HIdup itu asik... Kalo nggak asik ya diasikin aja...
Lantas mengapa saya memakai domain gratisan, dan bukan di domain yang berbayar seperti dot web atau dot com. Selain karena gratis, tujuan lainnya adalah agar tulisan saya terkenang selama blogspot masih ada di dunia ini. Domain berbayar akan diblok bila habis masa bayarnya. (sudah lama pengen nulis alesannya pke blogspot)

Bukan maksud ingin menggurui, tapi sebaiknya Anda juga menulis diinternet. Karena saya yakin Anda ingin dikenang di dunia ini. Minimal orang-orang tahu nama Anda sampai 10 tahun kedepan. Ingat Anda sudah tidak menulis surat kertas! Tidak ada dokumen karya Anda! Orang-orang seperti Einstein, Kartini, dan Lincoln bisa kita ketahui isi pikirannya selain dari karya nyatanya, juga dari surat-surat penting. Anda punya Email? Seberapa panjang kata-kata dan pemikiran yang Anda tulis? Anda punya Facebook? Bukankah isinya hanya kegalauan hati saudara? Hehe... (sudah lama pengen ngajakin orang nulis blog)

Nah, berbicara mengenai hidup dan pemikiran, sebagai umat yang diberi akal oleh Penciptanya, pasti selalu ada pertanyan ‘Siapa pencipta kita?’ Orang-orang yang rendah ilmu agamanya (seperti saya.. hehe) sering mempertanyakan hal-hal yang memang dikultuskan agama. Memang bisa dijawab dengan mudah, tapi terkadang masih mengganjal. Hanya rasa takut kepada neraka yang membuat saya tidak meneruskan pertanyaan. Lagi pula biasanya orang taat yang kita ajak berdiskusi tentang hal-hal seperti itu selalu ngotot dan malah ngajak berantem. Haha... Karena mereka biasanya selalu mengkafirkan pemikiran keyakinan orang lain, saya menyebutnya ‘pithecantropus ngecuprus’ atau manusia-kera yang banyak omong
Bawa Muhaiyaddeen

Berbeda dengan hal tersebut. Saya punya referensi tentang orang yang meskipun sudah tiada, pemikirannya masih dikenang dan mampu menambah rasa iman dan ketakwaan kita pada agama kita masing-masing. Memang dia adalah seorang muslim yang menganut paham sufism, tapi peikirannya dikenal luas. Beberapa muridnya bahkan merupakan penganut budha!

Anda lihat bagian preambule di blog ini yang saya beri judul ‘Kata dari Mulut’? Preambule tersebut sudah lama terpasang disana. Itu merupakan hasil pemikiran yang terinspirasi oleh kata-kata Bawa Muhaiyaddeen. Orang yang saya maksud pada paragraf sebelumnya.

Namanya Muhammad Raheem Bawa Muhaiyaddeen —yang dikenal oleh para guru sufi di seluruh dunia sebagai seorang yang mencapai tingkat ruhaniyah. Beliau adalah seorang bijak dan suci yang sering disebut-sebut dari mulut ke mulut, beliau ‘muncul’ dari belantara hutan Sri Lanka tahun 1914.

Sangat sedikit yang diketahui tentang beliau pada periode sebelum itu. Sedikit sepihan data mengenai beliau yang berhasil diperoleh adalah bahwa beliau datang ke Sri Lanka pada tahun 1884 (yang ketika itu disebut dengan Ceylon) dari perjalanannya berkelana di seputar India, kemudian ke Baghdad, Yerusalem, Madinah, Mesir, Roma, dan kemudian kembali lagi ke Ceylon untuk menetap. Data lainnya yang berhasil didapatkan adalah bahwa pada tahun 1930-an ia pindah ke Jaffna, dan kemudian pada tahun 1960-an ia tinggal di Colombo, Sri Lanka.

Beliau sendiri tidak pernah mengatakan berapa usianya sebenarnya. Ia telah melewatkan seluruh umurnya untuk mempelajari pelbagai agama yang ada di dunia, dan sebagai pengamat rahasia-rahasia paling tersembunyi dari pelbagai ciptaan Tuhan. Jika ditanya tentang dirinya, ia hanya mengatakan bahwa dirinya hanyalah seorang manusia kecil (manusia semua, ant man) yang hanya menjalankan tugas yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia mengatakan bahwa perihal mengenai dirinya tidaklah penting untuk diketahui, dan hanya pertanyaan tentang Allah-lah yang lebih layak untuk diketahui.

Sejak masih tinggal di hutan-hutan Ceylon, nama beliau telah dikenal masyarakat kota maupun pedesaan sebagai seorang Guru yang kata-katanya memberikan ‘pencerahan’ dan mampu menjawab segala macam persoalan orang-orang yang datang kepadanya. Ia membantu segala macam manusia yang datang menemuinya, dari segala macam bangsa maupun derajat, menjawab segala macam pertanyaan mereka tentang kehidupan maupun persoalan mereka, menyembuhkan penyakit mereka, bahkan hingga membantu membuka hutan dan membajak ladang mereka, serta memberikan saran-saran pertanian.

Oke... jadi inti dari tulisan saya... tidak ada.... buakakakakaka... Saya cuman menulis seperti seorang Agnostik yang mencari ruhnya... garis bawah = cara menulis lho ya, yang lainnya masih tetap 5 waktu!

Terimakasih sudah membaca... Tulisan diatas sumbernya dari google, kebetulan lupa situsnya. Oh iya, jangan menjadikan google sebagai pusat data kepercayaan Anda ya! Isinya tidak bisa dipertanggung jawabkan (seperti tulisan saya ini. Hehe). Coba bayangkan kalau Anda belajar agama dari internet a.k.a google. Saat ditanya malaikat, ‘Apa kitab suci mu?’ lantas Anda menjawab, ‘google Pak Malaikat’. Mau diketawain sama 1 alam semesta?... buakakakaka...  Btw, masih soal pemikiran... mengenai pemikiran saya tentang Adam dan Hawa, Anda bisa lihat disini

Habis serius-serius enaknya ndengerin lagu HAIM. yeay!

You Might Also Like

0 komentar

Salam kenal gan... Silahkan berkomentar



“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer