Sedikit Progres Tentang Rumah Petak

Thursday, November 21, 2019

Jadi hari minggu lalu saya pulang ke Cilacap, selain untuk menengok istri dan Mahreen - anak saya, juga untuk urusan bisnis. Ya, apalagi kalau bukan menengok tanah. Pada postingan sebelumlumnya, saya pernah bercerita tentang rencana pembangunan Kontrakan. Nah, pada kunjungan kemarin, saya melakukan pengukuran ulang tanah. Melihat batas patok dan lebih dalam memantapkan pasar yang akan dibidik.

Setelah dihitung lebih lanjut, memang benar ukurannya 15,5 ubin, dengan lebar 7 m dan panjang 31 m. Kemudian untuk pasarnya saya sudah mantap untuk membidik keluarga muda atau pekerja pabrik semen holcim, pekerja konstruksi, atau pekerja dikawasan industri. Artinya bentuk bisnisnya adalah rumah petak dengan fasiltas kamar mandi dalam, dapur, ruang tamu, dan kamar satu unit.


mencari patok batas tanah
Saya sempat melihat ada masukan yang cukup bagus dari salah seorang pembaca. Kira-kira begini masukannya :

Saya saranin untuk bikin bangunan yang buat nyaman, kamar mandi dalam, ada exxoss , fasilitas lain ada ac sama wifi 🤭🤭🤭 listrik bolehlah token yang 450, air pam sudah termasuk dengan harga 800rb.. saya sedang cari yang kaya gini di karawang ga nemu nemu

Untuk AC dan wifi apabila dibandingkan dengan harga bidikan di angka 800 ribu akan kurang berimbang. Tapi… baru kepikiran untuk menambahkan exhaust. Sebagai seorang mantan anak kost, udara kamar yang lembab dan pengap benar-benar membuat saya kurang nyaman. Apalagi dalam konsep yang kita bangun akan ada dapur, yang otomatis menghasilkan  uap. Ide yang bagus, tahnks bro apitoz.

Sebelumnya saya sempat memberitahu bahwa harga kosan dengan ukuran 3.5x5 m di sekitar kontrakan kita adalah 450 rb, ternyata harganya menjadi 500 rb. Buat saya ini adalah sebuah keberuntungan. Artinya gap antara harga tembakan kontrakan baru dengan kosan disekitarnya makin tipis. Jadi saya juga bisa menaikan harganya lebih leluasa.

Btw, ini bukan sombong atau apa. Dengan menulis seperti ini membuat saya untuk terus berfikir tentang mimpi membangun kontrakan. Doakan ya...

You Might Also Like

11 komentar

  1. Mantap mas. segala sesuatunya pake perencanaan yang matang dan juga survei kondisi pasar. Smg sukses yah

    ReplyDelete
  2. waaahhh, semoga lancar trus yaaa... sukses trusss, salah satu penginku dr dlu nih, pengin punya kontrakan.. wkwkwk

    ReplyDelete
  3. Masa iya kontrakan pake ac+wifi, mana ada. Itu mah kost-kostan, bukan kontrakan. Namanya kontrakan ya kosongan.

    Iya bener mas, kasih exhaust, biar gak pengap udara di kontrakan.

    ReplyDelete
  4. Tulisan ini menginsipitasi, samasekali tidak terkesan sombong. Apalagi mas ini terlihat memiliki insting bisnis dengan "membidik" target.

    Itu namanya terarah. Punya visi dan misi. Saya salut. Jangan lihat hal hal besar, lakukan saja hal hal sederhana dan itu akan menjadi pondasi kuat untuk bisnis ke depan.

    Semoga sukses!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasi pak... memang sedari awal tujuannya bukan mau pamer, tapi sebagai media pengingat target2 yang harus dijalankan ditahun-tahun mendatang...

      Delete
  5. Semoga lancar :) bisnis yang menggiurkan tuh

    ReplyDelete
  6. Saran saya sih kalau membuat rumah kontrakan yang berdempet / kopel, sekat antara rumah yang satu dengan yg lainnya dibuat rapat ke atas, biar ngak ada yang lompat sana sini, intinya sih biar ngak ada yang saling intipi.hihihi.

    ReplyDelete

Salam kenal gan... Silahkan berkomentar



“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer