Balok Kantilever
Friday, April 25, 2014
Mulai
hari Rabu lalu, saya kebetulan sedang menjalani ujian tengah semester 6 (sampa Mei 2, 2014). Hari
Jumat ini matakuliah yang diujikan adalah Struktur Baja 2. Materinya tentang
pendimensian balok tidak kompak, balok tinggi, dan kolom. Jadi sebagai
mahasiswa yang ingin dibilang rajin, saya wajib belajar maraton dari mulai
kamis sore. Saya belajar sampai kira-kira pukul 10 malam, terus langsung cuss tidur. Nah, masalah muncul waktu saya sedang
tidur! Tiba-tiba muncul seorang dosen ke dalam mimpi saya. Pokoknya dosen ini
cukup ‘angker’ dikalangan mahasiswa jurusan saya. Namanya... panggil saja Bunga.
Kronolologisnya
begini. Saya bermimpi sedang berada di sebuah tempat makan bersama teman-teman.
Pokoknya tiba-tiba saja scene-nya
berubah dari warung makan nasi uduk tempat kami biasa kongkow, menjadi sebuah tempat formal dengan tatapan frontal Pak Bunga
man to man ke arah saya. Kami hanya
dibatasi oleh meja. Setelah beberapa saat yang kikuk, akhirnya saya mulai
mencoba mencairkan suasana.
Amar
: Selamat pagi Pak Bunga?
Pak
Bunga : Balok Kantilever!
Amar
: Maksudnya apa ya Pak?
Pak
Bunga : Coba jelaskan cara mendimensi
balok kantilever!
Amar :
aaaaaaaaa.... LUPAAAAAAAAAAAA... (terbangun... jam menunjukan pukul 2 pagi, dan
dilanjut belajar baja)
Nah,
karena dilatarbelakangi oleh pertanyaan Pak Bunga dimimpi saya itulah saya mulai
buka-buka catatan kuliah semester lalu dan coba menuliskannya. Lantas apakah
yang dimaksud balok kantilever dan bagaimana bagaimana perhitungan tulangan
balok kantilever. Berikut penjelasannya yang saya ambil dari catatan kuliah dan
sumber internet :
BALOK KANTILEVER
Balok
kantilever merupakan jenis balok dimana salah satu tumpuannya adalah jepit,
sementara ujung yang lainnya bebas. Pada balok kantilever, momen
lenturnya negatif, artinya serat atas mengalami tarik, serat bawah mengalami
tekan. Pada realitasnya, kantilever biasanya berada pada ujung-ujung
plat lantai. Mari kita bahas sebuah persoalan :
TAHAPAP PENYELESAIAN
Tahap
I
1. Momen
di ujung batang (tumpuan) akibat beban mati dan beban hidup
MDL = ½ ×
QDL × L²
MDL = ½ ×
8 × 3²
= 36
kNm
Dengan cara yang sama,
MLL = 13,5
kNm
2. Menghitung
momen ultimit dengan Kombinasi Pembebanan,
Kombinasi yang digunakan :
·
Mu1 = 1,4 × MDL
= 50,4 kNm
·
Mu2 = 1,2 × MDL +
1,6 × MLL
= 64,8 kNm
Dipakai Mu = Mu2 = 64,8
kNm
Tahap
II
1. f’c = 32 MPa dan fy
= 320 Mpa
2. Untuk
f’c = 32 Mpa, maka
3. Asumsi,
jarak antara serat terluar sampai tulangan tarik (selimut beton, sengkang, dan
setengah tul tarik) adalah diasumsikan 50 mm.
d = 400 –
50 = 350 mm
4.
jd ≈ 0,875 d
= 306,25 mm
5.. Kebutuhan
tulangan,
6.
Tulangan minimum,
7.
Tulangan maksimum,
8.
Pilihlah diameter tulangan dan jumlah tulangan
yang sesuai dengan AS = 826,53 mm2
·
D16, AS =
201 mm2 –> jumlah yang dibutuhkan 4.11 dibulatkan ke
atas menjadi 5. (5D16, AS =
1005 mm2)
·
D19, AS = 283 mm2 –> jumlah yang
dibutuhkan 2,93 dibulatkan ke atas menjadi 4. (4D19, AS = 1132 mm2)
·
D22, AS =
380 mm2 –> jumlah yang dibutuhkan 2.17 dibulatkan ke
atas menjadi 3. (3D22, AS =
1140 mm2)
9.
Kita akan memilih 5D16, karena itu yang paling
mendekati luas tulangan yang diperlukan (826.53 mm2).
10.
Cek ulang kapasitas penampang. Hitung dulu tinggi
blok tekan, a
11.
Hitung ulang jd
jd = d - 0,5 a
= 334,23 mm
12. Hitung
momen nominal penampang, ØMn
13. Bandingkan momen nominal penampang, harus
lebih besar daripada momen ultimit.
ØMn = 85,99 kNm
Mu = 64,8 kNm
OKE!!!
OKE!!!
Nah, bagaimana? Metode di atas adalah
salah satu contoh. Masih ada metode-metode lain yang dapat digunakan, misalnya dengan persamaan kuadratik, dengan
grafik, atau dengan hitungan cepat ala konsultan.
Mohon dikoreksi, semoga bermanfaat
Thnks to ilmusipil.com dan duniatekniksipil.web.id
Thnks to ilmusipil.com dan duniatekniksipil.web.id
2 komentar
Terima kasih, Mas Amar!
ReplyDeleteBagaikan nostalgia masa kuliah: rumus-rumus..... tercerahkan kembali
seneng punya kawan blog yang sama bidangnya. salam kenal mas. banyak2 in dong share tentang per sipilan, aku dari teknik kelautan beda dikit. :D
ReplyDeleteSalam kenal gan... Silahkan berkomentar