Apakah itu Astronot ?

Wednesday, May 20, 2009


Antariksawan (lazim disebut astronot) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronot" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. Kosmonot pertama adalah Yuri Gagarin. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah Tiongkok), antariksawan dari Tiongkok. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.


Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.

Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.

Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan antariksawan aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 antariksawan dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 antariksawan untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat ulang alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan antariksawan mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985, Italia pada 1988 dan Malaysia pada 2007.

You Might Also Like

0 komentar

Salam kenal gan... Silahkan berkomentar



“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer