Korelasi PSK dan Calon Istri (?)
Sunday, July 06, 2014Kalau kamu datang, aku berjanji tidak akan bertanya kenapa baru sekarang.
Kalau kamu datang,
aku berjanji tidak akan membuatmu berdiri di depan pintu terlalu lama.
Kalau kamu datang,
aku berjanji tidak akan bertanya, hati mana saja yang sudah kau lewati untuk
sampai disini
Karena dengan
langkahmu. Aku terbangun, dari mati suri yang kunina bobokan sendiri.
Kalau kamu datang,
tolong jangan pergi. Aku lelah menjaga pintu.
Kalau kamu datang.
Aku berani sumpah, aku tenang.
Rahne Putri
Hari ini saya
penasaran tentang Gang Dolly. Kenapa harus ditutup, lantas setelah ditutup
bagaimana nasib para pekerjannya. Jujur saja, ada perasaan yang tak nyaman
ketika mendengar gang dolly akan ditutup.
Saya gambarkan
sebagai berikut :
Orang muslim yang soleh,
beribadah dan mengaji di Masjid. Disana mereka bisa saling bertukar pengetahuan
mengenai tauhid maupun hal-hal lain yang seharusnya diketahui manusia.
Tiba-tiba masjid tersebut dibongkar paksa! Atas dasar keinginan untuk memenuhi
kebutuhan akan ketentraman dan kepuasan rohani, saya yakin mereka tetap akan
melakukan kegiatan rohani. Namun dikarenakan tidak adanya prasarana, mereka melakukanakan
ibadah dirumah-rumah. Sebuah rumah tidak akan cukup untuk menampung jumlah
jamaa’ah, sehingga mereka ‘memencar’ membentuk pengajian-pengajian kecil.
Pramunikmat VIP Gang Dolly |
Pramunikmat, Red Light District, Belanda |
Menurut hemat saya, hal
ini lah yang akan terjadi pada Dolly. Para pekerjanya berpencar digang-gang
yang lebih sempit dari Dolly. Membentuk fenomena gunung es dan berekspansi
ditengah masyarakat yang sebenarnya ‘bersih’.
Saya ingat pernah
membaca buku berjudul ‘Revolusi Fisika’. Buku ini adalah salah satu buku favorit
saya. Didalamnya ada kutipan (saya lupa pendapat siapa yang jelas antara
Socrates, Plato, Aristoteles) yang kurang lebih berbunyi :
“Pentingnya sebuah rumah
bordil adalah guna menjadi parit yang mengalirkan penyakit masyarakat dari
dalam kota menuju ke luar kota. Bila ini tersumbat, maka kota akan sakit.”
Rumah bordil sudah
ada sejak sebelum Nabi-nabi besar lahir. Artinya memang lelaki hidung belang adalah
sebuah keniscayaan. Sampai akhir dunia nanti, akan selalu ada antagonis di
dunia ini. Supaya antagonis tidak mencelakai protagonis, sudah selayaknya kita
‘memenjarakan’ antagonis didalam duniannya sendiri. Supaya lelaki hidung belang
itu tidak mencelakai wanita tidak bersalah, maka kita sediakan saja tempatnya, yaitu rumah bordil untuk dia singgahi. Jadi rumah bordil
tidak perlu dibongkar.
Memang kurang adil
bila memutuskan untuk tidak menutup Gang Dolly karena alasan saya diatas. Saya
yakin orang penting yang mengambil keputusan memiliki pandangan yang lebih
kedepan dari saya. Saya cuman agak khawatir terhadap ekspansi wanita
‘pramunikmat’. Saya cuma khawatir akan naiknya jumlah pemerkosaan. Saya cuma
khawatir para pekerjanya memberikan pengaruh buruk kepada orang-orang baru disekitarnya.
Bukan bermaksud mengatakan “bergaul dengan psk adalah haram”, yang haram adalah
mengikuti pergaulan psk, mengikuti pola pikir mereka.
Hasil survei Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap 4.500 remaja mengungkap, 97 persen
remaja pernah menonton atau mengakses pornografi dan 93 persen pernah berciuman
bibir. Survei yang dilakukan di 12 kota besar itu juga menunjukkan 62,7 persen
responden pernah berhubungan badan dan 21 persen di antaranya telah melakukan
aborsi. Seandainya, fenomena gunung es yang saya singgung diatas benar-benar
terjadi, saya yakin prosentase survey akan meningkat.
Pada akhirnya, suatu
saat nanti pastinya saya akan memiliki pendamping. Melihat tingginya angka
prosentase tersebut, saya jadi takut. Takut bertanya tentang masa lalunya. Kata
orang “Pria baik akan mendapatkan wanita yang baik, dan begitu sebaliknya”.
Saya bukan pria yang baik, maka dari itu saya was-was.. hehe... lagi pula
selalu ada anomali di dunia ini. Belum tentu yang baik akan mendapatkan yang
baik. Terkadang yang baik juga harus melewati yang buruk dulu. Hiii serem...
Pokonya kalau kamu
datang, aku berjanji tidak akan bertanya, hati mana saja yang sudah kamu lewati
untuk sampai disini...
7 komentar
Masukan nya emang ada benernya juga gan, Nice thread :)
ReplyDeleteNice. Sebagai sesama laki-laki kurang baik, ayo berburu pramunikmat wahah wahahaha
ReplyDeletebtw, promote ini dong mar -->http://www.kompasiana.com/arifkr
ReplyDeleteKyaaaa.... artikel mu bagus rif... sueeerrrr... bikin blog aja rak wis, daripada ngikut kompas... (no offence)
ReplyDeletenice gan..
ReplyDeletefolback gan. http://perumnas3.blogspot.com/
done follow gan... thnks...
ReplyDeleteKalimat penutupnya kereeeeen...
ReplyDeleteSalam kenal gan... Silahkan berkomentar