Perspektif Bencana dan Gaia
Sunday, January 26, 2014Dewi Gaia |
Melihat
pada kenyataan tersebut dan membandingkannya dengan keadaan cuaca beberapa
dekade yang lalu, sudah seharusnya kita bertanya, apa yang ingin disampaikan
alam kepada kita sebagai khalifah bumi.
Saya
jadi teringat mengenai GAIA, seorang dewi dari mitologi Yunani. Gaia
dilambangkan sebagai seorang wanita, dan merupakan perlambang dari bumi (dewi
bumi). Darimana saya tahu Gaia itu dewi bumi? Masih ingatkah Anda dengan
Ultraman Gaia? Dulu saya suka melihat serial tersebut, dan seorang om saya
bercerita bahwa gaia ‘mungkin’ diambil dari mitologi Yunani karena tugasnya
menjaga ‘bumi’. Nah, yang saya ingin singgung disini adalah prinsip Gaia yang
perkenalkan oleh James Lovelock, seorang ilmuan yang pernah bekerja untuk NASA.
Darimana saya tahu tentang Lovelock? Sesuai dengan nama blog dong, kan saya
penggemar semua tentang astronomi J. Lovelock
mengemukakan teori bahwa bumi ini adalah mahluk hidup yang sangat besar dan
manusia yang hidup diatasnya adalah bagian dari organisme besar tersebut. Menurutnya,
pada tataran tertentu bumi mampu mengatur dirinya demi kelngsungan hidupnya,
termasuk menyembuhkan luka-luka atau ketidakseimbangan yang terjadi secara
mandiri. Karena sebagai bagian dari sesuatu yang sangat besar, manusia bukanlah
makhluk tertinggi dibumi yang kemudian menjadi penguasa di bumi. Manusia ‘hanyalah’
bagian kecil dari bumi yang secara bersama-sama dengan makhluk hidup lain
bertugas menjaga keseimbangan bumi demi kesehatan dan keberlangsungan hidup
bumi sebagai suatu tubuh yang sangat besar. Mungkin konsep lovelock apabila
dilihat dari sisi filosofis hampir sama dengan konsep khalifah dalam Islam
(CMIIW).
Teori
atau prinsip Gaia ini memang masih menjadi perdebatan karena sebagian ilmuan
lain tidak percaya bahwasanya bumi mampu menyembuhkan tubuhnya sendiri. Alasannya
adalah timbulnya berbagai fenomena alam yang buruk dan bencana alam yang terus
menerus menimpa manusia. Tetapi, secara keilmuan, Lovelock menyatakanbahwa fenomena
dan bencana yang muncul justru merupakan perilaku bumi untuk mengatur dan
mneyembuhkan luka yang terlalu parah.
Lovelock
menjelaskan prinsip Gaia melalui model ‘Dunia Bunga Ester’ alias ‘The
Daisyworld’, yaitu dengan mengambil contoh ketika seluruh permukaan bumi hanya
dihuni oleh dua jenis bunga ester, yaitu ester hitam dan ester putih, tanpa
mahluk hidup yang lainnya-karena maho sudah dibasmi (bercanda... J).
Selanjutnya faktor nonhidup yang mempengaruhi bumi juga disederhanakan hanya
menjadi satu unsur, yaitu suhu bumi, dimana bumi menerima pancaran sinar
matahari.bunga aster hitam adalah bunga yang memiliki kemampuan menyerap sinar
secara baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya bunga ester putih memiliki
kemampuan untuk memantulkan sinar matahari sehingga dia tidak mudah layu.
Bundaran HI Banjir (sumber : google) |
Pada
awalnya bumi dipenuhi oleh biji bakal aster hitam dan puti yang sama banyaknya.
Seiring dengan berjalannya waktu, pancaran sinar matahari terhadap bumi terus
meningkat (menurut penelitian ahli, sejak terbentuknya kehidupan dibumi,
pancaran meningkat 25%). Meningkatnya pancaran meningkatkan pula suhu bumi. Krena
ester hitam mampu menyerap sinar matahari dengan baik, pertumbuhan bijinya
menjadi sangat pesat dan mengalahkan pertumbuhan biji aster putih. Hal ini
menjadikan populasi aster hitam dominan. Dominasi aster hitam penyerap panas
ini menyebabkan suhu bumi meningkat tajam dan menjadi terlalu panas bagi aster
hitam untuk tetap hidup sehingga aster hitam layu dan mati, sementara aster
putih tetap bertahan hidup karena mampu memantulkan panas dan sinar yang diterimanya.
Selanjutnya aster putih menjadi lebih dominan ketimbang aster hitam. Namun,
karena aster putih cenderung memantulakan cahaya matahari sehingga suhu bumi
kembali menurun. Hal ini menciptakan kondisi yang baik bagi aster hitam untuk
tumbuh dan mendominasi. Begitulah seterusnya kehidupan dunia aster berlangsung.
Teori
Gaia yang dimunculkan Lovelock kemudian dikembangkan secara khusus untuk
melihat keterkaitannya dengan bangunan dan dunia konstruksi oleh David Parson. Darimana
saya tahu Pearson? Saya baca bukunya Bu Christina, kalau tidak salah di bukunya
Heinz Frick juga disinggung. Pearson menunjukan bahwa agar tercapai keseimbangan
antara alam dan manusia, setiap pembangunan lingkungan binaan atau pendirian
banguanan harus berkaca pada pendekatan Gaia, yaitu tidak meninggalkan konteks
setempat dan pembangunan sekecil mungkin merusak alam agar tercipta spirit
hidup dan kesehatan lahiriah si penghuni bangunan.
Nah
beberapa waktu yang lalu, saya (rufindo amerta) bersama teman saya Andreas Novier (drevier design) berusaha untuk
memecahkan persoalan ‘menghindari bencana alam melalui pendekatan hunian’. Maksudnya
kita berusaha membuat rumah yang menyesuaikan diri dengan alam, bukan malah
mengekspos alam. Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut atau ingin berdiskusi dengan kami silahkan kirimkan email ke marrufamar@gmail.com. Berikut ini gambarnya :
Penjelasan singkat : rumah ini bernama TRADECO, gagasan awalnya berupa rumah panggung (tradisional) guna meningkatkan KDB, dan menggunakan eleman ramah lingkungan.
Tampak Depan TRADECO HOUSE by RUFIDO DREVIER PROPERTY |
TRADECO HOUSE by RUFIDO DREVIER PROPERTY |
0 komentar
Salam kenal gan... Silahkan berkomentar