Snail Eater... Kura Malayanku

Friday, December 24, 2010




Baiklah teman kali ini aku mau sharing tentang hewan peliharaanku. Kebetulan aku punya hewan pliaraan yang kesemuanya aku anggap sebagai sahabatku sendiri. Kenapa aku anggap sebagai sahabat sendiri? Bagaimana tidak... mereka punya kesetiaan terhadapku dan tidak mugkin bohong tentang apa yang mereka rasakan (alay mode on). Langsung aja, kebetulan disini aku mau menceritakan salah satu dari sahabat binatangku dari golongan reptil. Kebetulan aku tidak pernah menamai binatang kesayanganku, karena aku tidak memeliaranya - dalam artian aku biarkan mereka hidup liar tanpa terikat terhadap manusia. Dia dari spesies kura-kura, khususnya jenis Snail Eater atau malayan turtle.


Aku membeli Snail Eater tahun ini tepatnya 2 hari setelah lebaran tahun 2010. Aku membelinya di Yogyakarta sewaktu aku berkunjung ke rumah Mbahku. Kalau kalian tau Pasar Ngasem, di sanalah tepatnya aku membeli sahabatku ini. Saat aku memutuskan untuk mengadopsinya, di akurium penjualnya ada 4 ekor kura-kura. 3 diantaranya dari jenis Snail Eater, dan 1 lagi dari jenis Pipi Putih. Aku memutuskan untuk memeli Piput seharga 100 ribu, dan aku juga akhirnya memutuskan untuk membeli Snail Eaer juga, seharga 60 ribu. Bingung juga memilih diantara 3 Snail Eater karena ketiganya sedang terkena Shell Roots. Ya, Shell Roots... untuk anda yang suka kura2, pastinya anda kenal penyakit ini,,... penyakit paling sulit disembuhkan dan sangat cepat menyebar dan menulari kura2 yang lain. Akhirnya pilihanku kujtuhkan pada kura2 yang paling kecil yang memiliki ciri2 Shell Roots paling sedkit. Akhirnya aku bawa pulang 2 ekor sahabat binatang baruku ke rumah.


Singkat certa, aku sudah sampai di kediamanku di kota kecil Cilacap. Sesampainya di rumah langsung ku masukan sahabat baruku ke rumahnya yaitu berupa kolam berukuran 1*4 meter yang di dalamnya telah ada sahabatku yang lain yaitu kura2 Chinemys Reevensi, Ocadia Sinensis, dan kura Brazil.


Waktu berlalu begitu aja... untuk kura2 yang lain aku beri mereka makanan berupa pelet khusus kura sedangkan Snail Eater aku beri Keong, sebenarnya kuberi keong karena setelah aku puasakan selama 1 minggu setelah kedatangannya dia tak kunjung mau makan pelet. Untuk memeberi makanan pada kura ku ini aku harus rela setiap minggu meluangkan waktu ke Sawah guna mencari keong. Mungkin untuk anda yang tidak mempunyai SOUL untuk hidup berdampingan dengan binatang, anda akan menganggap apa yang aku lakukan sia2 dan tak berguna... tapi inilah hidupku, aku nikmati hidup dengan berada di sekitar binatang. Ketertarikan itu muncul ketika aku berada di kelas 8 SMP (naik ke kelas 9)... kebetulan aku memenangkan salah satu lomba yang cukup membanggakan di tingkat Kabupaten. Aku meminta hadiah berupa binatang kepada orang tuaku... pada malam harinya aku melihat sebuah website yang menyinggung masalah menipisnya jumlah kura2 dialam liar Indonesia... kemudian akhirnya aku memilih Kura2 sebagai sahabatku guna melestarikannya...


Kita lanjutkan lagi ke pokok pembicaraan kita... waktu demi waktu cangkangnya yang terkena Shell Roots semaki memprihatinkan. Cangkang atas dan bawahnya membusuk... sebenarnya merasa bersalah juga membiarkannya terus menderita... ingin rasanya mengakhirinya dengan menguburnya hidup2... tapi tak sanggup... kemudian aku putuskan untuk merawat secara intensif mulai bulan Desember ini...


Aku korek daging2nya yang sudah membusuk, kemudian aku jemur dia... setelah kering aku tetesi dengan betadine luka2nya... kemdian aku diamkan selama semalam tanpa air... pagi harinya aku rendam di air sampai jam 8, kemudian kuberi makan dia. Setelah itu aku jemur dia... aku ulangi setiap hari...Aku harap apa yang aku lakukan belum terlambat untuk menyelamatkan nyawanya...


Thanks for visit...

You Might Also Like

5 komentar

  1. visit n follow n link dah aku pasang, pasanag balek gan...

    ReplyDelete
  2. wah bro, kura2ku cuman ada dua doang hehe
    tuker link yuk?wah bro, kura2ku cuman ada dua doang hehe
    tuker link yuk?

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Salam kenal gan... Silahkan berkomentar



“Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer