Matahari Masi Pagi
Thursday, June 12, 2014
Sebagian dari kita pasti memiliki
hal yang dijadikan motivasi. Seperti sesuatu yang selalu ingin kita capai.
Sesuatu yang apabila gagal kita peroleh, kita akan mencobanya lagi, mencoba
lagi sampai kemudian berhasil. Dan juga sesuatu yang membuat kita bertahan dari
cobaan. Tapi ada sesuatu yang terkadang kita lupakan. Ketika hal yang saya
katakan sebagai motivasi tadi kita dapatkan, terkadang kita menjadi sombong dan
besar kepala. Kemudian berkata didalam hati, “Ini aku lho!”. Kesombongan tadi
berlanjut menjadi sikap takabur, dan nyaman akan segala prestise yang kita
dapatkan pada saat itu. Padahal dunia ini bergerak bosss!
Ah, saya juga tidak terlalu
berbeda dengan anda. Sama-sama pernah jatuh tapi juga pernah mengecap apa yang
disebut sebagai ‘kemenangan’. Kemenangan dan sedikit kesuksesan terkadang
membuat saya lupa untuk mengejar hal lain yang lebih besar. Itu salah,.. hidup
itu tidak memiliki zona nyaman. Hidup itu proses insecure!
Saya ingat beberapa tahun yang
lalu pernah membaca sebuah artikel mengenai cara yang digunakan nelayan untuk
membawa ikan teri yang sudah ditangkap dalam keadaan hidup menuju darat.
Mengapa harus dalam keadaan hidup? Ikan teri adalah jenis ikan yang mudah basi.
Itulah kenapa kebanyakan ikan teri dijual secara kering. Alasan lainnya adalah
kontur rasa dari ikan teri akan berbeda antara ikan teri segar dan yang
diawetkan beberapa hari mengunakan es. Lagi pula harga jual ikan teri segar
akan lebih mahal dipelelangan ikan dibanding ikan teri yang diawetkan
menggunakan es. (ini tentang nelayan yang menjual ikan teri ke restoran kelas atas, jadi mereka dituntut untuk menyetor ikan teri segar)
![]() |
ikan teri |
Karena beberapa alasan tersebut,
nelayan mencari cara agar ikan teri dapat tetap hidup setibanya didarat.
Pertama, nelayan menggunakan cara konvensional. Ember plastik yang diisi air
laut sebagai tempat naungan ikan teri supaya bisa bertahan sampai ke darat. Setiap
kali nelayan berhasil menangkap ikan teri, maka ikan tersebut langsung
dimasukkannya kedalam ember tadi. Begitu seterusnya sampai kemudian ikan teri
yang ada didalam ember dirasa cukup. Sesampainya didarat, nelayan memeriksa
keadaan ember. Ternyata tidak ada satupun ikan teri yang masih hidup didalam
ember! Cara pertama gagal.
Nelayan tidak menyerah sampai
disitu. Dia memikirkan cara baru. “Mungkin cara pertama gagal karena ikan teri
sangat peka terhadap perubahan suhu”, ujar nelayan mendapatkan ide. Keesokan
harinya, berbekal beberapa bongkah balok es dan ember, nelayan pergi melaut.
Hari itu nelayan mencampurkan air laut yang ada di ember dengan bongkahan es.
Tujuannya, menyamakan suhu air laut didalam ember dengan suhu air laut di
lautan. Setelah hasil tangkapannya dirasa cukup, nelayan pulang ke daratan.
Dengan semangat dibukaknya ember tadi. Wajah si nelayan seketika itu berubah
cemberut. Cemberut karena ternyata hampir seluruh ikan teri di ember itu mati.
Cara kedua juga gagal.
Hari demi hari berlalu. Nelayan
frustasi dengan keadaannya. Setiap paginya dia selalu memikirkan cara supaya
bisa membawa pulang ikan teri hidup-hidup. Marah terhadap keadaan, dia bertekat
membalas dendam kepada ikan teri. Dia berangkat melaut keesokan harinya.
Dilautan lepas, pertama-tama
nelayan mencari ikan predator. Pilihannya jatuh kepada anak ikan hiu. Setelah
didapatkan satu ekor, dimasukkannya anak ikan hiu tadi kedalam ember berisi air
laut. Setelah itu baru kemudian nelayan mencari ikan teri. Semua ikan teri yang
didapatkan nelayan dihari itu, dimasukkannya kedalah ember yang berisi ikan
hiu. “Biar tahu rasa kau!” hardik nelayan kepada ikan teri.
![]() |
hiu |
Sore menjelang, saatnya nelayan
untuk pulang. Dengan malas nelayan membuka tutup ember. Didalam hatinya ada
sebuah keyakinan besar bahwa ikan hiu tadi sudah memakan habis ikan-ikan teri
tersebut. Namun dia salah! Betapa terkejutnya si nelayan ketika didalam ember
tersebut masih banyak ikan teri berlarian menghindar sergapan hiu. Bila dilihat
secara visual, mungkin hanya 10 % ikan teri yang berhasil dimakan anak ikan
hiu. Artinya hari ini si nelayan menemukan formula baru untuk membawa ikan teri
dalam keadaan hidup ke daratan. Dia mampu menjual ikan teri dengan harga 5 kali
lipat harga ikan teri kering atau ikan teri basah yang diawetkan dengan balok
es.
Yang saya mau gali lebih dalam
dalam post kali ini bukanlah si nelayan. Mungkin, kita memang patut meneladani
keuletan, kegigihan si nelayan. Tapi itu hal biasa dalam kehidupan. Kita memang
perlu gigih. Saya yakin anda begitu...
Saya lebih tertarik kepada ikan
terinya! Selain karena saya penggemar berat sea food, ada nilai-nilai kehidupan
yang menurut saya cukup berguna untuk saya. Masih ingat metode-metode yang
digunakan nelayan dalam menyimpan ikan teri hidup-hidup? Pada cara pertama dan kedua, ikan teri
dimasukan ke dalam ember yang berisi air laut. Disana tidak terdapat predator,
arus, dan hal-hal lainnya yang perlu diwaspadai oleh si ikan teri. Tidak ada
‘hal’ yang memaksa ikan teri untuk bertahan hidup. Akhirnya ikan teri hanya
terdiam didasar ember. Tanpa adanya gerakan dari tubuhnya, ikan teri hanya
mampu memasukan sedikit oksigen ke insangnya. Akhirnya mereka mati!
Berbeda dengan cara ketiga. Ikan
teri dipaksa untuk terus bergerak oleh ikan hiu. Ketidaknyamanan menyelematkan
ikan teri dari kematian. Hidup itu proses insecure!
Orang bijak pernah mengatakan
bahwasanya semakin tinggi pohon, angin yang bertiup juga akan semakin besar.
Menurut hemat saya, ‘angin’ pada kalimat orang bijak tersebut dapat
didefinisikan sebagai ‘berbagai hal yang menghambat karir kita’. Lantas
sebenarnya apakah yang mampu menghambat karir kita? Menurut saya ada 2 faktor.
Faktor intern dan ekstern. Kita buang faktor intern, kemudian kita kuliti
faktor ekstern versi saya.
Berbicara tentang faktor ekstern
dan kaitannya terhadap karir kita, akan selalu terhubung dengan lingkungan
sosial/konektivitas sosial. Akan selalu ada orang yang iri dan tidak suka
terhadap setiap prestasi maupun prestise yang kita dapatkan. Rasa tidak suka
tersebut dapat berkembang menjadi bullying secara verbal ataupun fisik.
Lantas harus bagaimanakah kita
memperlakukan orang-orang dengan kemampuan minim ini? Jadikan mereka sebagai
ikan hiu anda! Mereka adalah penyelamat hidup anda. Tanpa mereka, hidup anda terlalu
aman dan nyaman. Tidak ada lagi orang-orang yang menggunjing dan memandang
dengan aneh kearah anda! Bukankah hal-hal macam itu akan membuat kita tidak
peduli sekaligus tidak tertahankan?
SALAM
: Sukamoco yang sedang menikmati matahari senja di burjo ‘GROW’ aa Temon ...
sambil bertanya dalam hati ... “Matahari-nya kok Masi Pagi?”
1 komentar
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI .angen jallo akan membantu anda semua dengan Angka ritual/GHOIB: butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol Apabila ada waktu silahkan Hub: KI RONGGENG DI NO: [[[ 085-283 790 444 ]]] ANGKA GHOIB: SINGAPUR 2D/3D/4D/ ANGKA GHOIB: HONGKONG 2D/3D/4D/ ANGKA GHOIB; TEXAS ANGKA GHOIB; TOTO/ MAGNUM 4D/5D/6D/ ANGKA GHOIB; LAOS/JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI
ReplyDeleteTRIM’S ROO,MX SOBAT
Solusi yang tepat jangan anda putus asah... KI .angen jallo akan membantu anda semua dengan Angka ritual/GHOIB: butuh angka togel 2D 3D 4D SGP / HKG / MALAYSIA / TOTO MAGNUM / dijamin 100% jebol Apabila ada waktu silahkan Hub: KI RONGGENG DI NO: [[[ 085-283 790 444 ]]] ANGKA GHOIB: SINGAPUR 2D/3D/4D/ ANGKA GHOIB: HONGKONG 2D/3D/4D/ ANGKA GHOIB; TEXAS ANGKA GHOIB; TOTO/ MAGNUM 4D/5D/6D/ ANGKA GHOIB; LAOS/JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI
TRIM’S ROO,MX SOBAT
Salam kenal gan... Silahkan berkomentar